Minggu, 15 Juli 2018

Prof Erika Revida Saragih: Pendidikan Proses Pematangan Seorang Individu


Prof Erika Revida Saragih: Pendidikan Proses Pematangan Seorang Individu

Seorang mahasiswa/siswa  itu harus akif,  kreatif dan inovatif. Tidak tergantung pada dosen atau guru.  Perkembangan teknologi harus dimanfaatkan untuk pengembangan diri.
Itu adalah  harapan Prof Erika Revida Saragih, seorang pendidik yang telah mengabdikan dirinya bagi perkembangan pendidikan Indonesia. Mengikuti semua jenjang pendidikan katanya adalah suatu proses pematangan seorang  individu, menimba  ilmu dan  menyerap nilai-nilai sosial lingkungannya membentuk mental dan karakter diri.
Terkait hal itu mahasiswa dan dosen  teladan FISIP USU tahun  1984 dan 1992 ini merasa sedih dan miris munculnya bisnis penjualan ijazah palsu dari universitas bodong.  Mental katanya tidak bisa dikarbit,  tidak bisa dibentuk secara instan.
Ijazah palsu katanya menggampangkan sesuatu yang efeknya sangat besar bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Dengan menggampangkan mendapat ijazah, akan mengurangi penghargaan terhadap pendidikan. Semuanya ingin menjadi serba instan tanpa mengutamakan kualitas. Situasi ini juga memicu munculnya kecemburuan.
“Pasti cemburulah orang-orang yang meraih gelar sarjana dengan bersusah payah melihat orang yang dalam sekejap tanpa mengikuti proses perkuliahan bisa mendapat gelar sarjana dan ijazah serta bisa dimanfaatkan,†ujar perempuan kelahiran Simalungun, 21 Agustus 1962 ini.
Ijazah bodong ini merupakan pelecehan dunia pendidikan, bila tidak diselesaikan secara tuntas kata Pembina Utama Madya sejak 1 Oktober 2009 ini akan jadi preseden buruk. Dalam penegakan peraturan, pengawasan harus diperketat, Dikti dan Kopertis harus jemput bola. Standar yang ditetapkan harus dipenuhi.
Dalam proses serba instan, kata  istri Dr Sukarman Purba ST MPd yang dosen Unimed ini generasi muda   akan terkontaminasi dan menimbulkan budaya malas. Hal itu saat ini mulai terlihat. Para kaum muda kebanyakan terlihat bersenang-senang. Perkembangan teknologi dimanfaatkan bukan untuk pengembangan kualitas diri. Disiplin mereka juga tergerus. Bahkan tak jarang banyak terjerumus ke dunia Narkoba atau prostitusi hanya untuk mendapatkan kenikmatan sesaat atau materi dalam waktu singkat.
 â€œPadahal seharusnya mereka harus ditempa, mengasah diri menjadi generasi bangsa yang mandiri dan berkualitas. Peran pendidik, baik guru dan dosen tetap berperan penting walaupun perkembangan dunia semaki canggih. Tatap muka tetap diperlukan,† jelas perempuan yang meraih gelar profesor pada 1 April 2005 ini.
Erika mengakui, dalam mengajar mahasiswanya, dia tetap memberikan toleransi, namun tetap bersikap tegas. Baginya nilai ujian mahasiswa adalah nomor 2, yang penting  keaktifan. Pendidikan lebih diarahkan kepada cara belajar siswa aktif, memperbanyak diskusi dan kerja makalah. Dari diskusi di ruang kelas, akan terlihat mana mahasiswa yang berwawasan atau tidak.
Dalam era globalisasi sekarang ini, kata ibu dari Deardo Chandra Vaskanus Purba ST, MT, Dearman Andri Magistario Purba SKM dan Dearni Anggita Krismayani Purba ini peran keluarga sangat dibutuhkan. Orangtua harus mengawasi anak-anaknya tapi bukan berarti mendikte. Beri kepercayaan kepada anak. Dalam kesibukan bekerja, perlu waktu untuk bercengkerama dengan keluarga, jalin komunikasi berkualitas dan tumbuhkan saling percaya. Jangan manjakan anak dengan materi.
“Diusahakan yang terbaik. Seorang ibu tetap memegang peran penting dalam perkembangan anak-anaknya. Walau sibuk berkarir di luar rumah, komunikasi harus tetap dijalin. Keharmonisan keluarga tergantung dari prioritas oleh orang tua,† kata guru besar FISIP USU Departemen Ilmu Administrasi Negara yang kerap menjadi narasumber dalam berbagai seminar.
Sebagai seorang pendidik, Erika tetap berupaya menambah ilmu dan wawasannya serta menulis karya ilmiah dan makalah untuk menunjukkan eksistensinya. Di tengah kesibukan duniawinya, ia juga tidak melupakan pemenuhan kebutuhan rohaninya dengan aktif di lingkungan GKPS dimana dia menjadi jemaatnya. (Eva RinaPelawi)

1 komentar:

  1. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    BalasHapus