Retreat Centre GBKP Berbenah
Menyusuri jalan menikmati udara segar mengundang rasa damai. Desiran dedaunan dari pohon-pohon rindang membuat rasa segar dan nyaman. Pemandangan indah, suasana damai dan nyaman membuat sulit melupakan daerah ini.
Retreat Centre GBKP, inilah nama tempat tersebut. RC merupakan salah satu unit pelayanan GBKP yang dirancang khusus untuk menyegarkan rohani dan jasmani pengunjungnya.RC berada di lokasi Taman Jubileum 100Tahun GBKP di Desa Sukamakmur,berdampingan dengan Green Hill, Hill Park.
Di lahan seluas sekira 55 Ha, pengelola telah membangun berbagai sarana dan fasilitas untuk berbagai kegiatan pengunjung. Untuk pertemuan massal tersedia lapangan yang cukup luas, namun ada juga jambur berkapasitas untuk sekitar 700 hingga 1000 orang. Bagi pengunjung yang ingin mengadakan pertemuan sekaligus penginapan juga juga tersedia beberapa gedung dengan kapasitas yang berbeda. Seperti gedung Hermon dan Betel berkapasitas 100 orang, yang didalamnya tersedia ruang rapat dan kamar. Ada juga gedung yang lebih kecil. Konsumen dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu juga disediakan cotage-cotage bagi keluarga kecil mulai dari cotage biasa hingga VIP. Harga yang ditetapkan sangat terjangkau.
Selain fasilitas untuk rapat dan pertemuan, juga tersedia tempat untuk retreat, meditasi dan ibadah yakni chapel di atas bukit. Di Chapel ini pengunjung bisa berdoa dan beribadah. Pada waktu yang telah ditentukan ada waktu meditasi yang dilayani oleh para hamba Tuhan yang telah diatur jadwalnya oleh manajemen RC. Retreat juga bisa dilakukan di berbagai lokasi dengan berbagai tempat di alam terbuka dan sunyi.
Di RC para pengunjung juga bisa berekreasi dan santai melepas kesibukan dan rutinitas karena ada tersedia kolam renang dan puncak salib. RC dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun hingga udaranya sangat segar. Para pengunjung terutama yang menginap tidak melewatkan kesempatan untuk berolahraga , menyusuri jalan yang sudah diaspal menghirup udara segar sambil mendengar kicauan burung dan menikmati keindahan ciptaan Tuhan. Mendengar cipratan air tiga sungai yang ada di kawasan tersebut.
Ke depannya diprogramkan pembagian zona sesuai kapasitasnya yakni zona keramaian, di daerah tersebut akan dibangun berbagai permainan untuk anak dan berbagai fasilitas untuk rekreasi. Zona semi hening untuk kegiatan rapat, pembinaan dan kegiatan resmi serta zona hening khusus untuk ibadah. Zona ini jauh dari keributan.
Direktur RC Pdt Sinar Rehaganta Barus menyebutkan, sesuai dengan namanya retreat centre yang berarti menenangkan diri dari kesibukan dunia yang ruwet, RC Sukamakmur akan diupayakan menjadi tempat retreat yang penuh makna bagi pengunjungnya. Misi RC menjadi tempat pembinaan dan penyegaran baik spiritual, moral, mental bagi para pelayan, jemaat dan masyarakat di tengah-tengah rutinitas harian yang menjenuhkan. Tempat pengembangan SDM dengan membangun wawasan / pengetahuan dan skill yang mempertinggi kualitas para pelayan dan kualitas hidup jemaat.Tempat pembentukan komunitas yang menjadi pola kehidupan bermasyarakat yang damai dan sejahtera. Tempat pertemuan, seminar, training bagi para pelayan gereja, jemaat dan masyarakat. Tempat pembinaan bagi rasa cinta terhadap budaya dan lingkungan yang pada akhirnya, kedewasaan iman akan meningkatkan kesejahteraan jemaat yang mendorong partisipasi jemaat dalam memberitakan kabar baik di tempat mereka masing-masing. Keberhasilan RC akan bisa dilihat dari berapa banyak jemaat menemukan keteduhan jiwa dalam pelayanan RC. Seberapa banyak hamba Tuhan merasa terbina dan panggilan pelayanannya lebih intens melalui program yang dibuat RC.
Sekaitan dengan hal tersebut katanya, fokus pelayanan RC adalah ibadah meditasi, spiritual enrichment untuk para pendeta, pembinaan rutin kepada pertua dan diaken serta konseling pastoral untuk jemaat yang datang. Selama 2,5 tahun terakhir ini RC sudah melakukan program rutin meditasi tiap hari Minggu pukul 17.00 WIB. Sebelumnya dilakukan pembinaan pertua/diaken pukul 14.30 WIB. Dua kali setahun juga RC mengundang para pendeta untuk mengikuti SEP (Spritual Enrichment Program). Acara ini semacam bengkelnya pendeta untuk menyegarkan panggilan tugas dan pelayanan. Selain itu dilakukan retreat pasutri. Retreat ini ditawarkan kepada majelis gereja melalui pendeta-pendeta atau kepada tamu-tamu RC saat datang meninjau lokasi. Acara yang ditutup dengan rekonsiliasi ini sudah menjadi program favorit jemaat. Saat ini ada 5 orang pendeta yang direkrut RC jadi tim meditasi yakni Pdt Krismas Barus MTh, LM, Pdt Mestika Ginting MPSi, Pdt Andohar Purba MTh, Pdt Novika br Pinem dan Pdt Sinar R Barus MTh serta 20 orang anak Permata yang jadi tim pemusik dan song leader tiap ibadah.
Khusus untuk kalangan muda, ditawarkan program outbond, junggle trip keliling hutan RC dan beragam permainan. Kegiatan ini dipandu oleh orang yang terlatih memiliki sertifikat outbond nasional. Untuk menunjang semua kegiatan, RC mempekerjakan 56 karyawan.
Sejarah Singkat
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pdt Usman Milala dan Pdt Selamat Barus, Retreat Centre diadakan bermula dari direncanakannya perayaan jubileum 100 tahun GBKP. Mandat diberikan kepada Pdt Selamat Barus yang saat itu Ketua Parpem (Partisipasi Pembangunan) dan Pdt Musa Sinulingga dari Moderamen untuk membentuk panitia dan apa yang dilaksanakan dalam perayaan tersebut. Perayaan tersebut diharapkan bukan hanya seremoni saja, tapi ada sesuatu yang ditinggalkan untuk gereja. Akhirnya diputuskan dibuat retreat centre sebagai tempat perayaan jubileum 100 tahun GBKP serta sarana mempersiapkan dan membina warga gereja dalam menghadapai perubahan zaman. Hal ini dipandang perlu, mengingat saat itu terjadi perubahan zaman ke arah globalisasi dan nilai-nilai sosial di masyarakat. Retreat Centre ini dijelaskan akan menjadi tempat meditasi dan retreat anak-anak Tuhan agar tetap dapat mengasihi Tuhan, sesama dan lingkungan.
Saat Pdt Musa Sinulingga berkunjung ke PAK Gelora Kasih, Sukamakmur yang saat itu dilayani Pdt Usman Milala diketahui PAK memiliki lahan seluas 15 Ha. (Awalnya lahan tersebut hanya 5 Ha. Lahan bertambah 10 Ha setelah Pdt Usman studi banding ke Panti Asuhan Salib Putih di Salatiga. Disana dia melihat panti asuhan tersebut memiliki usaha yang cukup maju. Hal tersebut juga ingin dilakukan Pdt Usman di PAK Gelora Kasih. Dan diwujudkannya dengan membeli lahan 10 Ha walaupun awalnya dengan dana pribadi. Lahan itu kemudian diusahai dengan menanam bunga, memelihara lembu hingga akhirnya terus berkembang.)
Setelah berbincang akhirnya disepakati perayaan jubileum dilaksanakan di tempat tersebut dan anak-anak PAK bergotong royong memperbaiki jalan. Sesuai dengan tahapan yang dibuat, akhirnya Pdt Selamat Barus terbang ke Jerman bertemu dengan Dr Pdt Ulrich Bayer dari Gereja Westfalia dan Dr Pdt Denberger yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris VEM (sekarang UEM) untuk Indonesia untuk memaparkan konsep retreat center yang akan dibangun. Disepakati dibuat proposal tapi dengan ketentuan dana yang diberikan untuk membangun fasilitas dan sarana bukan untuk pengadaan tanah. Pengajuan proposal dengan sepengetahuan dan surat pengantar dari Moderamen.
Untuk pembangunan tersebut, ada 5 proposal yang diajukan secara bertahap. Proposal pertama untuk pembangunan cotage dan jambur RC. Dalam pembangunan tersebut, 4 sekawan bekerjasama dan saling bahu-membahu yakni Pdt Selamat Barus sebagai penghubung dengan Jerman untuk pengadaan dana, Pdt Borong Tarigan sebagai pengawas dan pelaksana pembangunan, Pdt Musa Sinulingga sebagai konseptor pembangunan dan pembuat visi misi RC serta Pdt Usman Milala yang menyediakan lahan dan turut serta dalam pengawasan.
Pada tahun 1988 diadakan pencanangan peringatan jubileum 100 tahun GBKP dan kebaktian peresmian taman jubileum . Sebelumnya telah dibangun tugu yang merupakan tema jubileum 100 tahun GBKP “Ini Aku, Utuslah Aku” yang bermakna persatuan dan kebersamaan jemaat dalam membangun gereja.
Seiring dengan perkembangan, RC terus berkembang hingga kini sudah memiliki lahan yang cukup luas dengan berbagai sarana diatasnya. Pdt Selamat Barus berharap RC tetap berada dalam visi misinya sebagi membina dan mempersiapkan jemaat dalam menghadapi era teknologi agar bisa tetap mengasihi Tuhan, mengasihi sesama dan menjaga kelestarian lingkungan.(Eva Rina Pelawi)
Benar sekali... Pdt Musa Sinulingga sering menjelaskan ke kami bahwa inspirasi Retreat Centre diperoleh dari kunjungan ke salah satu Retreat Centre milik Uniting Church Yang ada di kota Sydney, Australia, dimana beliau sempat melayani masyarakat Indonesia selama 6 tahun (1979 sd 1985)
BalasHapus