Pdt Agustinus Purba STh MA, Berkarya Tanpa Pamrih
Melayani, melayani dan melayani itulah yang selalu ditekankan Pdt Agustinus Pengarapen Purba STh MA dalam menjalankan tugasnya sebagi seorang pendeta di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). Dia meyakini, kehadiran gereja di tengah-tengah masyarakat adalah untuk melayani, melayani dan terus melayani serta menjadi saksi kepada semua masyarakat tanpa mengenal status sosial, suku dan agama.
Pria kelahiran Medan, 21 Agustus 1966 ini baru terpilih sebagai Ketua Umum Moderamen GBKP periode 2015-2020 pada Sinode ke-35 di RC Sukamakmur, Deliserdang. Sebelum terpilih sebagai ketua umum, Pdt Agustinus menjabat sebagai Ketua Bidang Diakonia Moderamen GBKP periode 2010-2015. Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kabid Diakonia dia lebih banyak melayani dan terakhir berkecimpung dalam penanganan dampak erupsi Sinabung bagi masyarakat. Dalam penanganan pengungsi Sinabung , ayah dari Agatya Doretha Br Purba, Louis Sri Ananda Br Purba dan Pascal Dominggo Purba 3 ini melakukan pelayanannya dengan sungguh-sungguh dan tulus serta tidak memandang suku dan agama.
“Tidak boleh ada yang kelaparan dan kedinginan dan anak-anak harus terus bersekolah” itulah pokok pelayanan yang terus ditekankan alumni Protestant University Wuppertal/Bethel –Germany ini.
Gereja kata pria yang sejak kecil memang bercita-cita jadi pendeta ini karena termotivasi dengan tugas pelayanan, akan terus berada di masyarakat . Gereja tidak akan pernah meninggalkan mereka. Melalui pelayanan ini pada tahun 2014, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memberikan penghargaan tokoh inspiratif “ Reksa Utama Anindha” kepadanya. Penghargaan ini karena dianggap berperan banyak dalam membantu pengungsi Sinabung. Sebelumnya, Pdt Agustinus juga aktif mengkoordinir relawan GBKP untuk pelayanan bencana tsunami Aceh di Meulaboh dan Mentawai.
Kini sebagai Ketua Moderamen, dikatakan Pdt Agustinus, bersama dengan 9 pengurus Moderamen lainnya akan melaksananakan amanah dan putusan Sinode pada April 2015 lalu, antara lain fokus pada pembinan internal untuk peningkatan spiritualitas internal GBKP mulai dari tingkat PJJ (sektor) hingga ke sinodal. Dengan program prioritas ini diharapkan tahun 2016, GBKP akan menjadi gereja yang misioner. Semua jemaat berkontribusi dalam menyampaikan berita suka cita kepada semua orang.
“Kita menjadi pelayan Kerajaan Allah berarti berusaha mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah masyarakat, misalnya menjalin dan meningkatkan rasa persaudaraan, kerja sama, dialog, tingkatkan solidaritas, memperhatikan yang lemah, miskin, tertindas dan yang terpinggirkan,” kata pendeta yang telah melanglang buana ke berbagai negara ini untuk memperdalam pengetahuan dan memperluas wawasan ini.
Sebagai orang yang dipilih Allah kata pendeta yang ditahbiskan (itangkuhken) pada Maret 1993 di Desa Perbesi ini, kita harus terus berkarya dan bekerja sebagai saksi Kristus tanpa pamrih. Karena anugrah terbesar telah kita terima.
Terlepas dari urusan gereja dan pelayanan, pendeta yang meraih gelar master dari Protestant University Wupertal/Bethel –Germany (Master of Arts-Diakonic Management) ini dikenal sebagai sosok yang rendah hati, sangat bersahabat dan low profile. Penampilannya bersahaja dan sederhana. Dalam pergaulannya dengan berbagai kalangan dan pegawai di lingkungan kantor Moderamen, tidak ada jurang pemisah dalam berkomunikasi.
Di tengah kesibukannya dalam berbagai tugas pelayanan, waktu untuk keluarga juga tetap ia sediakan. Dalam keluarga dia juga dikenal sebagai sosok seorang ayah yang dekat anak-anaknya. Dia selalu menyempatkan diri menjalin komunikasi dengan istrinya Rosmeri Peranginangin dan anak - anaknya yang sudah mulai beranjak dewasa.
"Kami mendukung penuh pelayanan bapak sebagai hamba Tuhan," kata Rosmeri.
Bila dipikirkan secara duniawi katanya, sangat tidak adil waktu yang disediakan untuk keluarga dibandingkan dengan pelayanan di luar rumah. "Tapi kami sadar, itulah panggilannya. Jadi bila ada waktu berkumpul keluarga, sangat kami manfaatkan. Biar singkat tapi berkualitas," jelasnya.
Sebelum masuk sebagai anggota Moderamen Pdt Agustinus melayani di GBKP Kutabuluh Simole, kemudian menjadi Ketua Klasis Sinabun. Tahun 2001 ia diangkat menjadi Direktur Yayasan Ate Keleng /Partisipasi Pembangunan Masyarakat (Parpem) GBKP.(Eva Rina Pelawi/Harian SIB)
Medan, 30 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar