Minggu, 30 April 2017

Tomi Wistan "Anak Pinggiran" Merambah Kota

Tomi Wistan "Anak Pinggiran" Merambah Kota

Minggu, 1 November 2015 | 17:01:37, HARIAN SIB

Mendapat tantangan berupa ejekan dan hinaan ketika memulai usaha sebagai developer tak pernah menyurutkan langkahnya  terus maju untuk sesuatu yang ingin diraihnya. Itulah Tomi Wistan pengusaha property yang Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP REI periode 2014-2016. 

Jiwa bisnis yang dimiliki Tomi Wistan mengalir dari orang tuanya yang berbisnis material bangunan di Kabupaten Serdang Bedagai. Ketika kuliah semester III di  Universitas Tarumanegara Jakarta jurusan Arsitektur, pria kelahiran Desa Pon, Sergai 15 Oktober 1971 ini mulai belajar berusaha. Berbeda dengan teman-temannya yang konsentrasi kuliah, ia memilih kerja sambil kuliah. Ia bekerja sebagai broker agen property freelance hingga tamat kuliah.

Pria lulusan SMA 1 Sutomo Medan ini kemudian bersama teman-temannya mencoba melamar kerja, namun ia selalu tak diterima.
"Mungkin karena nilai saya pas-pasan, jadi saya tidak diterima," katanya.
Namun itu semua tak membuat mantan Ketua DPD REI Sumut ini berputus asa. 

"Memang tidak semua yang terjadi sesuai rencana, namun hidup bagai air yang mengalir. Bila terbendung, cari celah untuk bisa mengalir lagi. Setelah beberapa kali lamaran ditolak, saya putuskan tidak mau melamar lagi, harus jadi pengusaha," katanya.

Tomi kemudian memutuskan menjadi kontraktor serta membuka bisnis percetakan bersama rekannya di Jakarta. Seiring perjalanan waktu, bisnis percetakan dan advertisingnya maju pesat hingga usaha kontraktornya ditinggal.

Namun situasi ternyata tak selalu memihak mantan Ketua Kadin Sergai ini. Akibat krisis moneter (krismon)  1998, usahanya juga terkena imbasnya, bisnis anjlok. Tak kenal kata putus asa, ia kemudian menekuni bisnis MLM (Multi Level Marketing). Dalam kerja kerasnya, ia berhasil merekut banyak orang menjadi jaringannya. Walaupun krismon, tak membuat dia bermasalah dalam segi keuangan. Saat menuju puncak, Desember 1999 Tomi Wistan dipanggil orangtuanya pulang kampung untuk membantu usaha keluarga. Usaha keluarga ini kemudian dikembangkannya jadi usaha kontraktor alat berat dan timbunan.

Pada tahun 2003, ia kembali mendekati  habitatnya semula sebagai developer secara tak sengaja. Ia ingin membantu teman baiknya yang ingin menjual tanah. Namun karena tak laku-laku, akhirnya Tomi diminta membeli tanah tersebut dengan pembayaran dicicil. Setelah terjadi kesepakatan, Tomi memutuskan membangun rumah toko yang sekarang menjadi pusat bisnis di Sergai.

"Saat itu Sei Rampah masih kecamatan dan masih masuk Deliserdang. Saya ingin turut serta membangun daerah kelahiran saya, " katanya.

Saat membangun kawasan yang dinilai banyak orang seram karena di samping kuburan dan kawasan berawa, banyak orang yang mencemohkannya dan pesimis. Mereka juga menilai properti sulit berkembang di Sei Rampah yang kota kecil Saat ruko selesai, Tomi juga menjual propertinya dengan harga murah dengan tujuan investor masuk dan buka usaha di  Sei Rampah agar pelayanan bagi masyarakat berkembang.

Setelah Kabupaten Serdangbedagai terbentuk sebagai pemekaran dari Kabupaten Deliserdang, Sergai langsung memiliki pusat bisnis yang saat ini dikenal dengan nama Asia Business Centre. Masyarakat pun tak perlu lagi harus ke Tebingtinggi untuk berbelanja, karena di kawasan bisnis tersebut semua tersedia.

Sukses dalam pembangunan di Sei Rampah, Tomi Wistan terus mengembangkan bisnisnya. Proyek propertinya telah ada di 8 kabupaten/kota di Sumut seperti di Medan, Labuhanbatu, Tebingtinggi dan lainnya. Selain itu bisnisnya juga telah merambah ke provinsi lain seperti Riau.

MAIN DI PINGGIRAN

Dalam menggerakkan bisnisnya, Wakil Ketua Umum Kadinsu ini juga selalu memiliki pertimbangan khusus seperti ia cenderung membangun di daerah pinggiran, namun  ada prospek untuk berkembang. Jadi tidak hanya membangun di kota besar.

Tomi juga berprinsip, setiap daerah tempatnya membangun, ia juga menjadi investor, sebagai developer yang membangun kawasan tidak potensil menjadi potensial. Ia juga selalu memanfaatkan orang di daerah tempatnya membangun sebagai mitra. Banyak tantangan di lapangan sebagai developer, tapi Tomi Wistan tak pernah surut demi komitmen turut serta dalam membangun bangsa.

Di tengah kesibukan menjalankan bisnisnya, Tomi tidak lupa untuk hidup bermasyarakat dan berorganisasi di lingkungannya seperti menjadi  pengurus di Yayasan Muara Sutra Sei Rampah, wakil ketua komite asosiasi provinsi bersaudara Sumut dan lainnya. (Eva Rina Pelawi/ r) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar